Kamis, 26 Maret 2009

Karena Alasan Inilah

By Kenneth E. Hagin

"Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa".

Efesus 3:14


Doa yang kedua yang saya ucapkan beturut-turut setelah doa yang kemarin kita perbincangkan, ialah doa yang terdapat dalam Efesus pasal tiga. Dan saya pun suka mengucapkan doa itu sebagai berikut:

"Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari padanya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan "saya" oleh Roh-Nya di dalam batin "saya", sehingga oleh iman "saya" Kristus diam di dalam hati "saya" dan "saya" berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya "saya" bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya, dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya "saya" dipenuhi dalam seluruh kepenuhan Allah. Bagi Dialah yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang "saya" doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam "saya". Bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya."

Saya menyarankan agar anda mengucapkan doa ini untuk diri anda sendiri Tetaplah terus-menerus mengucapkan doa itu. Doa itu tidak akan berhasil baik apabila anda hanya melakukannya secara angin-anginan saja. Akan tetapi apabila anda tetap berpegang teguh pada doa itu terus-menerus, puji Tuhan, doa itu akan berhasil dengan baik bagi anda.


Pengakuan:

Ucapkanlah doa ini, -- dan doa kemarin yang berasal dari surat Efesus itu, untuk diterapkan bagi diri anda sendiri.

Rabu, 25 Maret 2009

Hikmat dan Wahyu Dari Tuhan

By Kenneth E. Hagin

"Aku pun tidak berhenti mengucap syukur kepada kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku."

Efesus 1:16


Efesus 1:17-23 dan Efesus 3:14-21 adalah doa yang diberikan oleh Roh Kudus yang patut diterapkan kepada sidang jemaat Tuhan di mana-mana. Suatu titik balik terjadi dalam hidup saya tatkala saya mengucapkan doa itu sampai berulang-ulang kali, sampai ribuan kali lebih, untuk diri saya sendiri. Saya berlutut, lalu membuka Alkitab, dan berucap, "Ya Allah Bapa, saya mengucapkan doa ini untuk diriku sendiri. Oleh karena doa ini adalah doa yang diilhami oleh Roh Kudus, maka ini adalah kehendak-Mu bagi saya pribadi seperti halnya juga telah menjadi kehendak-Mu bagi sidang jemaat-Mu di Efesus." Kemudian saya akan terus membacakan ayat-ayat itu yang mengumandangkan doa itu kecuali di mana Rasul paulus berkata "kamu" saya gantikan dengan perkataan "saya" seperti berikut in:

"Dan meminta kepada Allah Tuhan kita, Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya ia memberikan "kepadaku" Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hati-"ku" terang, agar "saya" mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya; betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi "saya" yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga..."

Setelah kurang lebih enam bulan saya berdoa dengan ayat-ayat ini, maka peristiwa yang pertama mulailah terjadi dalam hidupku Wahyu Tuhan mulai masuk ke dalam hatiku.


Pengakuan :

Ucapkanlah doa dalam surat Efesus itu untuk diri sendiri.

Sabtu, 21 Maret 2009

Anak Yang Terhilang

By Kenneth E. Hagin



"Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: "Betapa banyaknya orang upahan bapaku, yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku yang berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa. Aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa, jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa." Maka BANGKITLAH IA DAN PERGI kepada bapanya"

Lukas 15:17-20


Yesus memberikan kepadaku contoh ini dari Alkitab Perjanjian Baru, yang memperlihatkan bagaimana keempat prinsip itu dijalankan.

Hal yang pertama dikerjakan oleh anak yang terhilang itu adalah, --IA MENGATAKANNYA!

Kemudian ia MELAKUKANNYA! Ia memanjat keluar dari kandang babi di tengah padang ternak itu lalu mulai melangkahkan kakinya menelusuri jalan raya pulang ke rumahnya.

Kemudian, ia MENERIMANYA! Ayahnya melihat dia datang dari jauh, lalu menaruh belas kasihan kepadanya, lalu berjalan bergegas-gegas menyongsongnya, merangkul dia dan menciumnya. Lalu ia memberi perintah, "Bawalah kemari jubahku dan kenakanlah ke badannya. Bawalah kemari cincinku, dan pasanglah pada jarinya. Bawalah kemari sepatu dan pasangkanlah pada kakinya. Potonglah anak sapi yang paling gemuk."

Lalu mereka pun menyelanggarakan pesta sukacita dan MENCERITAKAN kepada setiap orang.


Pengakuan:

Saya tahu bahwa Tuhan akan berbuat sesuatu yang saya yakin Ia akan berbuat sesuai dengan Firman-Nya. Saya tahu bagaimana caranya untuk memperoleh kemenangan dari tangan Tuhan. Pertama saya harus mengucapkannya. Kedua saya harus melakukannya. Ketiga, saya menerimanya. Dan terakhir, saya harus menceritakannya kepada siapa saja.

Jumat, 20 Maret 2009

Daud dan Goliat

By Kenneth E. Hagin



"TETAPI DAUD BERKATA kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam. Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu. Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu. Hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah. Dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."

1 Samuel 17:45-47


Saya meminta kepada Tuhan untuk memberikan kepadaku lebih banyak lagi ayat-ayat yang mengandung keempat langkah itu.

Tuhan tersenyum dan berkata, "Baiklah. Ayat-ayat itu terdapat di dalam cerita Perjanjian Lama, yang sudah kau ketahui semenjak dari masa kanak-kanakmu Kisah Daud dan Goliat."

"Apakah itu yang diperbuat Daud?" saya bertanya.
"Ya, tepat." Ia menjawab. "Itulah keempat langkah yang dilakukan oleh Daud."

Setelah selesai mendapat penglihatan itu saya membaca ayat-ayat itu kembali. Bahkan sampai lima kali. Daud telah mengatakannya sebelum bertindak. Bacalah baik-baik! Daud mengetahui bahwa kita dapat memperoleh apa yang kita katakan. Ia menyadari betul bahwa kita dapat menentukan keberhasilan kita dengan bersandar kepada Tuhan. Bagaimana ia dapat mengetahui bahwa Tuhan akan melaksanakan apa yang ia katakan itu? Ia tahu bahwa Tuhan akan melakukan apa saja yang ia yakini, -- demikian pula Tuhan akan melakukannya untuk kita semua!

Pengakuan:

Saya adalah orang yang beriman. Saya tidak bimbang. Saya percaya bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan sepenuhnya bagi diri saya. Dan bahwa dunia boleh menyaksikan bahwa Tuhan berada di dalam diri saya.

Kamis, 19 Maret 2009

Langkah Keempat: Ceritakanlah!

By Kenneth E. Hagin

"Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya. yang ajaib!"

Mazmur 105:1,2


LANGKAH KEEMPAT : CERITAKANLAH! Wanita ini, "ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus, dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya." (Markus 5:33). Bukan saja Yesus mendengarkan dia, akan tetapi seluruh orang banyak itu mendengar apa yang ia katakan itu. Mengenai langkah yang keempat Yesus berpesan kepadaku, "Ceritakanlah kepada orang lain apa mereka percaya atau ikut menerimanya juga."

Tentu saja ada terdapat perbedaan antara langkah yang keempat ini dengan langkah yang pertama tadi. Langkah yang pertama berbunyi KATAKAN atau UCAPKANLAH! Langkah yang terakhir ini adalah CERITAKANLAH!

Wanita ini mengatakan atau mengucapkan apa yang ia yakini. Dan setelah ia menerima, barulah ia menceritakan apa yang telah terjadi sebenarnya.

1. UCAPKANLAH.
2. LAKUKANLAH.
3. TERIMALAH.
4. CERITAKANLAH.

Maka saya pun bertanya kepada Tuhan, ketika Ia memberikan langkah-langkah ini. "Apakah Tuhan maksudkan agar setiap orang percaya, dimana pun mereka berada di dunia ini akan beroleh kemenangan atas dunia, atas keinginan dagingnya, dan atas Iblis?"

Dengan tegas Yesus menjawab "Ya!" Dan selanjutnya ditegaskan: "Bila mereka tidak melakukannya, maka mereka pun tidak akan menerimanya. Mereka hanya akan membuang-buang waktu yang sia-sia saja apabila mereka berdoa agar supaya Aku dapat memberikan kemenangan bagi mereka. Mereka sendirilah yang harus bertindak untuk memperoleh kemenangan itu."

Pengakuan:

Saya menaikkan syukur kepada Tuhan. Saya akan menceritakan kepada orang-orang lain tentang perbuatan Tuhan yang maha baik. Saya bernyanyi memuji Dia. Saya menyanyikan mazmur bagi Dia. Saya memberitakan kepada semua orang tentang hasil perbuatan tangan-Nya yang ajaib dan luar biasa itu.

Rabu, 18 Maret 2009

Langkah Ketiga: Terimalah!

By Kenneth E. Hagin

"Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa bahwa badannnya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya, "Siapa yang manjamah jubah-Ku?"

Markus 8:23,30


Yesus menyadari bahwa ada tenaga yang keluar dari dalam diri-Nya.

Pada waktu itu hanya Yesus satu-satunya yang mewakili kekuatan Illahi di atas bumi ini. Ia telah diurapi oleh Roh Kudus (Kisah 10:38). Untuk mengetahui dimana letaknya kuasa itu, maka kita harus mengetahui dulu dimana Yesus berada. Sekarang ini Roh Kuduslah yang merupakan oknum Illahi yang bekerja di antara manusia di atas bumi. Ia hadir dimana-mana tempat dan dimana saja Roh itu hadir, maka disitu terdapat kuasa.

Bom-bom nuklir mengeluarkan tenaga radio-aktif ke dalam atmosfir, -- suatu tenaga yang tidak daat dilihat dengan mata biasa atau dapat dirasakan. Akan tetapi tenaga ini sangat berbahaya dan mematikan. Akan tetapi ada terdapat satu kekuatan yang sifatnya sangat baik! Yang dapat menyembuhkan. Suatu tenaga yang dapat membebaskan umat manusia dari segala penderitaanya.

Yesus berkata kepadaku tatkala Ia memberikan keempat langkah ini: "Kekuatan terdapat dimana-mana. Iman yang menjelmakannya menjadi perbuatan, atau membuatnya menjadi kenyataan, atau menggunakannya sehingga bermanfaat."

Iman wanita ini menyebabkan kuasa dari Yesus mengalir keluar ke dalam dirinya. Dengan iman kita, maka kita dapat menerima kuasa dari Allah yang dapat kita peroleh dimana-mana, dan menjelmakan tenaga itu menjadi suatu hasil yang nyata bagi kita.

Pengakuan:

Saya akui kuasa Tuhan itu berada di mana-mana. Dan saya tahu bagaimana caranya saya harus menyalurkan kekuatan itu ke dalam diriku, sehingga kekuatan itu bekerja untuk saya. Iman itulah tombol penyadapa kuasa itu.

Selasa, 17 Maret 2009

Langkah Kedua: Lakukanlah!

By Kenneth E. Hagin

"Apakah gunanya, saudara-saudara, jika seorang mengatakan bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman, padaku ada perbuatan." Aku akan menjawab dia, "Tunjukanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatan itu, ..."

Yakobus 2:14,16,22


Langkah kedua: LAKUKANLAH! Wanita itu tidak akan beroleh kesembuhan, jika sekiranya ia hanya berkata saja, tetap tidak melakukan sesuatu. Tidak cukup jika ia hanya berkata, "Jika saya menyentuh jubah-Nya, maka akan beroleh kesembuhan." Ia harus berbuat sesuai dengan kata-katanya.

Yesus memberikan penglihatan kepadaku dan berkata, "Perbuatanmu dapat mengalahkan engkau atau memberi kemenangan. Sesuai dengan perbuatanmulah segala sesuatunya dapat engkau terima, atau tidak engkau terima."

Pernyataan ini sangat penting. Silakan anda membacanya berulang kali.

Surat Yakobus ini ditulis kepada anggota-anggota sidang jemaat Tuhan yang beriman. "Apalah gunanya, saudara-saudaraku..." Kebanyakan orang menganggap surat ini bermaksud tentang keselamatan. Tetapi surat itu ditujukan kepada mereka yang sudah menerima keselamatan. Ditekankan disini bahwa kepercayaan tanpa dibarengi dengan perbuatan yang sesuai dengan keyakinan itu tidak berguna sama sekali. Adalah suatu kesalahan yang besar apabila kita mengaku iman sesuai dengan Firman Tuhan akan tetapi pada saat yang bersamaan pula kita pertentangkan pangkuan iman itu dengan perbuatan-perbuatan yang tidak sepadan dengannya. Perbuatan harus sesuai dengan apa yang kita katakan dan yakini untuk dapat menerima dari Tuhan.

Wanita ini berkata, "Jikalau saya bisa menyentuh jubah-Nya maka saya akan sembuh." Lalu dia bertindak. Ia berbuat sesuatu untuk menyentuh jubah Yesus. Dan ia menerima hasilnya.

Pengakuan:

Perbuatanku sepadan dengan Firman Tuhan. Perbuatanku mengalahkan segala kelemahan dalam diriku. Dengan perbuatanku saya menerima hasilnya dari Tuhan.

Minggu, 15 Maret 2009

Langkah Pertama : Ucapkanlah!

By Kenneth E. Hagin

"Sebab katanya" "Asal saja kujamah jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu, "Hai Anak-Ku, IMANMU TELAH MENYELAMATKAN ENGKAU. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"

Markus 5:28,29,34


Dalam tahun 1953 dalam suatu penglihatan Tuhan Yesus memberikan satu pelajaran kepada saya. Ia menyuruh saya mengambil sebatang pensil dan sehelai kertas, lalu disuruh menulis angka 1, 2, 3, 4. Lalu Ia berkata, "Apabila setiap orang, dimana pun ia berada, menempuh keempat langkah ini, atau menjalankan keempat prinsip ini, maka mereka akan selalu menerima apa yang mereka kehendaki dari Tuhan Allah Bapa."

Langkah-langkah yang diberikan Tuhan itu sangatlah sederhana. Keempat langkah itu aalah: 1. UCAPKANLAH! 2. LAKUKANLAH! 3. TERIMALAH! 4. CERITAKANLAH! Tuhan menggunakan penyembuhan wanita yang menderita pendarahan itu sebagai ilustrasi.

LANGKAH PERTAMA: UCAPKANLAH! Apakah langkah pertama yang dilakukan oleh wanita itu untuk beroleh kesembuhan? Ia berkata, ia mengucapkan..! Yesus berkata kepadaku "Baik positif maupun negatif, sesuai dengan apa yang diucapkan oleh seseorang, maka hal itulah yang akan ia terima. Wanita ini dapat saja mengucapkan satu pengakuan yang negatif dan bukanlah pengakuan yang positif. Wanita ini dapat saja berucap, "Ah, tidak ada guanya mendekati Yesus. Lagi pula saya sudah menderita sakit begitu lamanya. Semua dokter yang paling ahli sekalipun telah menyerah tidak dapat menyembuhkan saya. Lebih baik saya pergi dan biarlah saya mati saja." Tentu saja ia akan mengalami nasib yang sama seperti apa yang ia ucapkan.

Namun ia ucapkan suatu pernyataan yang positif. Dan ucapannya menjadi kenyataan. Yang diucapkan wanita ini adalah hasil imannya yang berkata-kata.

Pengakuan :

Saya akan menerima apa yang saya ucapkan. Saya berbicara hal yang positif. Maka saya pun menerima hal-hal yang positif. Apa yang saya katakan adalah hasil ucapan keyakinan iman saya. Dan apa yang saya ucapkan itu mendatangkan kesembuhan dan kesempurnaan bagiku.

Sabtu, 14 Maret 2009

Rintangan-Rintangan

By Kenneth E. Hagin

"... Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya."

Markus 5:24,25,27


Untuk menerima kesembuhan bagi dirinya maka wanita ini harus mengalami rintangan yang barus di atasi dahulu. Menurut kepercayaan agamanya seorang wanita yang menderita penyakit pendarahan semacam itu dianggap sama dengan orang-orang yang menderita penyakit lepra. Itulah sebabnya ia tidak boleh bercampur-baur di tengah masyarakat ramai. Kalau ada seseorang yang mendekati dia, maka ia harus berseru, "Najis! Najis!" Memang tidak ada seorang wanita di negeri itu mempunyai hak untuk bergaul dengan orang banyak di tempat terbuka seperti yang kita saksikan di banyak negara-negara di dunia sekarang ini.

Maka dapatlah kita katakan bahwa orang banyak itu adalah jarak antara wanita itu dengan kesembuhan. Perasaan orang banyak dan ajaran agamanya merintangi dia untuk dapat datang kepada Yesus. Namun ia sanggup mengatasi segala rintangan itu. Ia menyelipkan dirinya ke tengah-tengah orang banyak dan mengulurkan tangannya menyentuh jubah Yesus.

Dia tidak berdoa agar supaya Tuhan akan mengatasi segala rintangan itu bagi dia. Dia berbuat sesuatu untuk dapat mengatasi kesulitan itu. Kita pun harus berbuat sesuatu sendiri untuk menguakkan segala rintangan di hadapan kita. Terlampau banyak orang menghendaki agar Tuhanlah yang harus berbuat semua untuk mereka, sehingga mereka sendiri tidak mengambil peranan di dalamnya. Padahal kita mempunyai peranan untuk dimainkan. Dan Tuhan akan membantu apabila kita bertindak atas keyakinan.

Pengakuan:

Saya adalah orang yang percaya. Saya bukanlah seorang yang suka ragu-ragu dan bimbang. Saya memiliki iman. Saya mampu mengatasi segala rintangan. Tidak ada rintangan apa pun yang dapat menghalangi saya untuk menerima berkat Tuhan. Saya akan atasi semua rintangan itu dengan keyakinan yang saya peroleh dari Firman Tuhan.

Jumat, 13 Maret 2009

Obat Dari Tuhan

By Kenneth E. Hagin

"Hai anakku, perhatikanlah perkataanku; arahkanlah telingamu kepada ucapanku. Janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka."

Amsal 4:20-22


Catatan pinggiran pada referensi Alkitab mengatakan bagian yang terakhir dari ayat itu, "dan obat bagi seluruh tubuh mereka".

Untuk kesembuhan dan kesehatan kitalah, maka Tuhan telah memberikan Firman-Nya kepada kita.

Obat biasa sekalipun, tidak akan bermanfaat apabila kita meminumnya tidak mengikuti petunjuk yang diberikan. Kita boleh saja pergi kepada seorang dokter, meminta resep, membeli obat sesuai dengan resep, membawanya pulang ke rumah, menyimpannya di dalam laci, atau meletakkannya tepat di samping kita di tempat kita berbaring, namun kita bisa bertambah parah. Kita dapat saja menelepon dokter dan berkata, "Pak Dokter, saya tidak mengerti. Saya sudah mengeluarkan uang begitu banyak untuk resep obat ini, tetapi penyakitku malahan semakin bertambah parah." Mungkin dokter akan bertanya, "Apakah kamu telah minum obat itu menurut petunjuk yang diberikan?"

"Tidak, tetapi obat itu saya letakkan di tepi ranjang di samping tubuhku." Obat itu tidak ada gunanya kalau cuma ada di dalam botol. Kita harus menelan obat itu.

Demikian pula obat dari Tuhan tidak akan mempan cuma karena kita menempatkannya di tepi ranjang atau di atas meja kita. Tetapi obat itu akan bekerja dengan mantap apabila kita memasukkan obat itu ke dalam diri kita. Ke dalam hati. Bukan hanya sekedar membaca-bacanya lalu melupakannya. Kita harus merenungkannya. Firman Tuhan itu harus menjadi sebagian dari kepribadian kita sendiri.


Pengakuan:

Saya menyimpan Firman Tuhan di dalam hatiku. Firman Tuhan itu adalah hidup bagiku. Firman Tuhan adalah obat bagi kesehatan dan kesembuhan tubuhku.

Kamis, 12 Maret 2009

Sebuah Mazmur

By Kenneth E. Hagin

"Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani...."

Kolose 3:16


Ini adalah sebuah mazmur yang diberikan melalui ilham Roh Kudus kepadaku:

Kata-kata nampaknya begitu kecil tiada berarti bagi manusia,
Seringkali manusia tidak memperhatikannya sama sekali.
Akan tetapi kata-kata yang diucapkan dengan iman,
Dapat menciptakan kenyataan-kenyataan yang luar biasa.
Oleh sebab itu bangkitlah dan bicaralah,
Seperti halnya juga Tuhan Pencipta.
Tuhan yang dalam keyakinan-Nya berkata,
"HENDAKLAH ADA", maka terciptalah!

Kata-kata yang diucapkan manusia
seringkali bersifat negatif dan mengandung kekalahan.
Kata-kata demikian memang menciptakan kekalahan.
Dan membuat orang gagal,
Tidak memperoleh kesembuhan,
Hidup tanpa kebijakan.

Akan tetapi kata-kata yang diberikan oleh Allah,
yang diilhamkan oleh Roh Kudus,
disebut oleh manusia sebagai ilham suci.
Kata-kata ini didengar melalui telinga yang beriman.
Dan diucapkan dari hati yang penuh dengan iman.
Akan menciptakan di dalam hidup pribadi kita,
Hidup keluarga kita juga,
Keberhasilan dan kemenangan, kesehatan dan kesembuhan.

Kesukaran dan kegelapan akan lenyap hilang,
Kemelut hidupmu akan dikuakkan,
Oleh sebab itu penuhilah hatimu,
Dengan Firman Tuhan, yang diilhami Roh Kudus,
Biarkan lidahmu mengucapkan kata-kata yang serasi,
Jagalah agar mulutmu hanya mengucapkan kebenaran,
Sebab Firman Tuhan sajalah yang mangandung kebenaran.

Berkata-katalah tentang iman dan kasih sayang,
Kata-kata yang mengandung kebenaran.
Segala kenyataan rohani tidak akan menjauh,
Tetapi seluruh berkat bagi kehidupanmu,
Baik rohani, jasmani, materi dan keuangan,
Akan menjadi milikmu untuk seterusnya.

Rabu, 11 Maret 2009

Mengatakan Hal Yang Sama

By Kenneth E. Hagin

"Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita."

Ibrani 4:14


Perkataan bahasa Yunani dalam pengertian "profesi" disini telah diterjemahkan dengan perkataan "pengakuan" dalam versi King James. Menurut pengertian harafiahnya dalam bahasa Yunani artinya "mengucapkan hal yang sama." Jadi kita pun boleh menyatakan "baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita" dengan istilah "baiklah kita berulang kali mengucapkan hal yang sama." Disini kita menanggapi pengertian kata-kata.

Hal-hal yang membuat manusia itu menderita kekalahan dalam hidupnya ialah karena mereka mempunyai pengakuan yang berjenis ganda. Pada suatu waktu mereka mengaku demikian, pada waktu lainnya mereka membuat pengakuan yang lain pula.

Mungkin ada orang yang menyatakan kepada anda, "Betul, Tuhanlah Gembalaku, maka kami tidak akan kekurangan suatu apa pun. Menurut Filipi 4:19 Tuhan akan memberikan semua kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Yesus Kristus, dan kami percaya bahwa Tuhan akan memenuhi segala kebutuhan kami."

Akan tetapi begitu anda meninggalkan mereka, lalu mereka bertemu dengan orang lain, maka mereka kembali memikirkan kesukaran hidupnya sambil berkata, "Ah, kami menderita kesusahan. Hidup kami tidak begitu menyenangkan. Kami tidak mampu membayar rekening telepon kami. Kami harus terpaksa mencopot pasangan telepon kami. Dan sepertinya kami harus menjual mobil kami..."

Lalu bagaimanakah dengan pengakuan yang mereka ucapkan pertama kali tadi? Tentu saja menjadi batal oleh karena mereka telah megucapkan satu pengakuan yang lain lagi.


Pengakuan:

Saya membuat mulutku mengucapkan kata-kata yang patut diakui. Saya akan mejaga agar mulutku mengucapkan kata-kata yang sejalan dengan Firman Tuhan. Dan saya tetap berpegang teguh kepada pengakuanku.

Selasa, 10 Maret 2009

Hasil Ucapan Mulut

By Kenneth E. Hagin

"Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya."

Amsal 18:20


Kita tidak mungkin menerima berkat Tuhan cuma karena sekedar kita percaya.

Kita tidak mungkin beroleh selamat, dapat beroleh kesembuhan, atau dikabulkan doa kita, cuma karena kita percaya. Akan tetapi banyak orang Kristen berpikir demikian.

Alkitab tidak mengajarkan demikian kepada kita. Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa kita harus percaya DAN kita juga MENGATAKAN sesuatu. Misalnya saja kita baca dalam Roma 10:9,10, "Sebab jika kamu MENGAKU DENGAN MULUTMU, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya akan dibenarkan, dan dengan mulut yang mengaku akan diselamatkan."

Jelas dinyatakan disini bahwa kita diselamatkan bukan hanya sekedar percaya saja. Pada ayat yang ke sepuluh itu kita baca bahwa DENGAN MULUT kita mengaku dan diselamatkan.

Yesus tidak mengakhiri Markus 11:23 dengan mengatakan "kamu akan memperoleh apa yang kamu percayai." Yesus mengakhiri ayat itu dengan mengatakan, "...ia akan memperoleh apa yang IA KATAKAN."

Kepercayaan senantiasa dinyatakan dalam kata-kata. Kata-kata yang kita ucapkan, -- bukan saja pada hari Minggu, buka saja di gereja, atau bukan saja pada waktu kita berdoa, -- akan tetapi kata-kata yang kita ucapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, di rumah, dengan kawan-kawanmu, di tengah lingkungan pekerjaan kita, semuanya akan menentukan apa yang kita hasilkan dalam hidup kita.


Pengakuan:

Saya menyatakan tekadku bahwa saya hanya mengucapkan kata-kata yang sesuai dengan Firman Tuhan.

Senin, 09 Maret 2009

Iman Yang Mampu Mengalahkan

By Kenneth E. Hagin

"Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita."

1 Yohanes 5:4


Kita boleh saja hidup di dalam dunia, tetapi kita bukan dari dunia. Kita berasal dari Tuhan. Kita adalah warga negara surga. Dan sementara kita berada di dalam dunia ini, kita memiliki Dia yang terlebih besar, yang hidup di dalam diri kita. Terlebih besarlah Dia yang berada di dalam diriku, daripada dia yang berkuasa di dunia ini." (1 Yohanes 4:4)

Siapakah yang berada di dunia ini? Iblis. Ia disebut penguasa di dalam dunia ini. (2 Korintus 4:4)

Apakah yang ada di dalam dunia ini? Dosa. Akan tetapi Dia yang terlebih besar di dalam diriku itu adalah lebih besar daripada dosa. Ia mengalahkan dosa.

Apa lagi yang terdapat di dalam dunia? Penyakit. Penyakit itu bukan berasal dari Tuhan. Penyakit itu bukan berasal dari surga. Di surga tidak ada penyakit. Penyakit berasal dari dalam dunia ini. Akan tetapi Dia yang terlebih besar di dalam diriku adalah Tabib Penyembuh segala penyakit.

Apa lagi yang ada di dalam dunia? Kesusahan. Keadaan yang menegangkan. Berbagai hal yang nampaknya tidak mungkin. Akan tetapi apabila saya menghadapi segala kesulitan itu, saya senantiasa ingat Dia yang berada di dalam diri saya, yang terlebih besar dari segala-galanya. Saya ingat apa yang Alkitab katakan. Saya bahkan tidak perlu berdoa untuk itu. Saya cukup menatap keadaan itu langsung di hadapanku dan sambil tertawa saya berkata, "Kalau saya tidak dapat melangkahi kau, saya akan mengitari kau. Kalau saya tidak sanggup mengitarimu saya akan lolos dari bawah. Kalau saya tidak dapat lolos dari bawah, saya akan berjalan melalui kau, sebab besarlah Dia yang berada di dalam diri!" Dan sementara saya menertawakan keadaan yang buruk itu dan menolaknya, maka ia pun lari terbirit-birit pergi dan tidak pernah muncul lagi."

Pengakuan:

Saya dilahirkan dari Tuhan. Dan dengan menyatakan imanku dalam kata-kata melalui mulutku, maka saya dapat mengalahkan dunia.

Minggu, 08 Maret 2009

Ucapan Pembaharuan

By Kenneth E. Hagin

"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik..."

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,..."

Roma 12:2


Apabila Tuhan menganjurkan agar kita jangan menjadi serupa dengan orang dunia, maka yang dimaksudkan disini adalah cara berpikir kita yang tidak boleh demikian. Dengan kata lain, janganlah kita berpikir seperti orang dunia, melainkan perbaharuilah jalan pikiran anda dengan Firman Tuhan dan berpikirlah sejajar dengan Firman Tuhan. Barulah anda bisa berkata-kata dan bertindak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Firman Tuhan itu.

Dunia ini penuh dengan hal-hal yang serba negatif. Dunia hanya berpikir soal sakit-penyakit, ketakutan, rasa bimbang, kekalahan, kegagalan, dan sebagainya. Dunia yang tanpa Tuhan merupakan satu alam kematian rohani, -- ia ditakdirkan untuk mengalami kematian dan bukan mengalami kehidupan. Dengarkanlah orang berucap, "Aduh, saya takut setengah mati."

Apabila orang Kristen tidak memperbaharui jalan pikiran mereka dengan Firman Tuhan, maka mereka pun akan membuat kesalahan yang sama yang diperbuat oleh dunia. Mereka akan bicara soal sakit-penyakit yang menimpa mereka. Akan tetapi apabila kita memperbaharui jalan pikiran kita sesuai dengan Firman Tuhan, maka kita akan menyadari apa yang Tuhan katakan, "...ucapan orang yang bijaksana itu mendatangkan kesembuhan."

Pengakuan:

Saya tidak pernah berkata-kata tentang sakit-penyakit. Saya tidak percaya kepada sakit-penyakit. Saya bicara tentang kesehatan. Ucapan orang yang bijaksana mendatangkan kesembuhan. Saya percaya akan kesembuhan dan kesehatan. Saya tidak penah bicara soal kegagalan. Saya tidak percaya kepada kegagalan. Saya percaya kepada keberhasilan. Saya tidak pernah bicara soal keragu-raguan. Saya menolak untuk mengidap rasa bimbang. Saya tidak pernah bicara soal kekalahan. Saya tidak percaya kepada kekalahan. Saya tidak pernah bicara apa yang diperbuat oleh setan. Saya bicara tentang perbuatan-perbuatan Tuhan.

Sabtu, 07 Maret 2009

Kata-Kata Yang Sehat

By Kenneth E. Hagin

"Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan."

Amsal 12:18



Saya mula-mula belajar rahasia makna kta-kata, --kata-kata yang mengandung iman, -- di atas tempat tidurku dimana saya berbaring sakit selama 16 bulan, menghadapi maut. Akan tetapi dalam bulan Agustus tahun 1934, sesuai dengan bunyi Markus 11:23, 24, sementara saya terbaring di ranjang, saya berucap! Kata-kata diucapkan! Saya berkata, "Saya percaya bahwa saya telah menerima kesembuhan untuk jantungku yang cacat. Saya percaya bahwa saya telah menerima kesembuhan bagi penyakit dalam aliran darahku yang tidak tersembukan lagi. Saya percaya bahwa saya telah menerima kesembuhan untuk kelumpuhanku. Saya percaya bahwa saya telah menerima kesembuhan dari ujung jari kakiku. "Pada saat saya mengucapkannya dan bangkit dari tempat tidurku, saya pun sembuh!

Sekarang sudah 44 tahun berlalu, sedangkan sedikit pun saya belum pernah merasakan sakit kepala. Dan saya yakin saya tidak akan pernah. Dan sekalipun saya menderita sakit. Mengapa? Oleh karena Yesus berkata, "...ia akan mendapatkan apa yang ia katakan." Apabila ada seseorang yang bartanya kepadaku dalam menghadapi keadaan semacam itu, "Bagaimana perasaan anda??" maka saya akan berkata, "Saya merasa sehat dan baik-baik saja, terima kasih. Sebab Firman Tuhan berkata bahwa dengan bilur-bilur-Nya kita sembuh. Itulah sebabnya saya percaya bahwa saya telah sembuh. Dan Firman Tuhan berkata, "...demikianlah seterusnya. Saya akan mengemukakan kata-kata yang tepat, -- karena lidah orang yang bijak mendatangkan kesembuhan!

Pengakuan:

Lidahku adalah kesehatanku. Lidahku mengucapkan kata-kata mengandung hidup dan kesehatan. Saya bicara tentang kesehatan, -- itulah sebabnya saya berjalan dalam keadaan sehat.

Jumat, 06 Maret 2009

Kata-Kata Yang Salah

By Kenneth E. Hagin

"Siapa yang memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri daripada kesukaran."

Amsal 21:23



Apabila kesulitan datang, maka kebanyakan orang selalu mempersalahkan Tuhan. "Mengapa Tuhan membiarkan hal ini terjadi pada diriku?".

Setelah Ayub mengalami kesukaran dalam hidupnya, maka ia pun mengeluh, "Karena yang kutakutkan, itulah yang meinpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku." (Ayub 3:25). Dengan tingkah lakunya ini Ayub telah membuka pintu untuk membiarkan setan masuk.

Kita mendatangkan kesukaran dalam hidup kita karena ulah kita seniri. Banyak orang-orang Kristen tidak dapat mengendalikan mulut dan lidah mereka. Mereka senantiasa terjebak dalam mengucapkan kata-kata yang salah. Yang paling sering mereka ucapkan ialah tentang bagaimana mereka berperang melawan setan. Kata-kata yang mengumandangkan kegagalan adalah kata-kata yang salah. Kata-kata yang menggambarkan bagaimana setan menghalang-halangimu, bagaimana setan merintangimu untuk memperoleh sukses. Bagaimana iblis telah menyebabkan anda sakit, bagaimana iblis tetap menahan anda dalam keterikatan penyakit, adalah kata-kata yang salah. Kata-kata yang demikian itu memberikan wewenang bagi setan atas diri anda dan mendatangkan kemelut dalam hidupmu.

Akan tetapi apabila kita memiliki kata-kata dari Tuhan di dalam hati kita dan mengucapkan langsung dari mulut kita dalam menghadapi keadaan yang bertentangan, terhadap keadaan yang cenderung mendatangkan bencana bagi kita, maka segala keadaan yang buruk akan lenyap dari jalan hidup kita.


Pengakuan:

Saya akan menjaga mulutku waktu mengucapkan kata-kata. saya akan mengendalikan lidahku. Oleh karenanya saya menjaga jiwaku dari kesukaran. Saya percaya akan kata-kata Tuhan di dalam hatiku. Saya jadikan kata-kata Tuhan itu sebagai penentu tujuan, baik bagi mulutku maupun lidahku. Oleh sebab itu saya hanya mengucapkan kata-kata yang sesuai dengan Firman Tuhan.

Kamis, 05 Maret 2009

Suasana

By Kenneth E. Hagin

"Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat... Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegaskan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berhaga dan menarik."

Amsal 10:13 & Amsal 24:3,4



Hal-hal yang rohani diciptakan dari kata-kata. Bahkan hal-hal yang lahiriah dan alamiah diciptakan dari kata-kata. Tuhan yang merupakan oknum Roh BERKATA, "Jadilah bumi." Maka terjadilah bumi. Yesus berkata, "Barang siapa yang BERKATA ... akan memperoleh apa yang ia KATAKAN itu." Suasana di lingkungan hidup kita pun diciptakan oleh kata-kata.

Masuklah ke dalam sebuah ruangan di mana orang sedang menggoreng ikan, maka seluruh udara dalam ruangan itu penuh dengan bau ikan goreng. Masuklah ke dalam suatu ruangan di mana tedenger kata-kata kasar diucapkan orang, maka seluruh suasana dalam ruangan itu pun penuh dengan tekanan batin. Suasana dalam ruangan itu pun penuh dengan tekanan batin. Suasana terasa berat dan sarat dengan suasana yang menegangkan.

Anak-anak yang dididik dan menjadi besar di tengah-tengah suasana yang penuh dengan kata-kata salah dan tidak baik akan menjadi manusia yang tidak baik pula. Mereka gagal oleh karena kata-kata yang benar tidak diucapkan kepada mereka. Mengapa terdapat sejumlah keluarga yang tumbuh dan terbina menjadi keluarga yang kuat dan tabah menghadapi hidup dan beroleh kemenangan hidup ini? Hal ini disebabkan karena mereka telah menggunakan kata-kata yang benar dan baik di kalangan keluarga dan rumah tangga mereka. Kata-kata dapat membuat anak-anak menyukai pendidikan. Kata -kata dapat mendorong anak-anak pergi ke gereja.

Pengakuan:

Saya menciptakan suasana yang baik di sekitar saya dengan kata-kata. Saya bicara dengan kata-kata yang penuh hikmat, kata-kata Tuhan. Saya bicara kata-kata yang mengandung iman, kata-kata Tuhan. Saya bicara dengan kata-kata yang penuh cinta kasih, kata-kata dari Tuhan. Dan kamar-kamar di sekitar diriku penuh dengan kata-kata yang manis serta harta kekayaan yang menyenangkan.

Rabu, 04 Maret 2009

Kata-kata Yang Menyenangkan

By Kenneth E. Hagin

"Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang."

Amsal 16:24



Kata-kata dapat memberkati, tetapi kata-kata dapat pula mengutuk.

Kata-kata dapat mendatangkan kesembuhan bagi kita. Tetapi juga dapat mendatangkan penyakit bagi diri kita.

Kata-kata yang kita dengar pada pagi hari akan tetap berkesan di hati kita sepanjang hari. Suami dan isteri haruslah menyadari bahwa kata-kata yang menyinggung dan tajam pada waktu pagi hari dapat mengganggu ketepat-gunaan masing-masing sepanjang hari. Akan tetapi sebuah kata yang manis, lemah lembut, yang indah, sedikit kata yang bernada doa, akan memenuhi orang yang dikasihi itu dengan suara musik dan membawa mereka kepada kemenangan.

Orang tua dan anak-anak haruslah menyadari bahwa suasana di lingkungan keluarga adalah merupakan hasil dari kata-kata.

Oleh sebab itu belajarlah bagaimana menggunakan kata-kata yang dapat membina suasana yang baik. Belajarlah menggunakan kata-kata yang mengandung kekuatan yang tidak dapat ditolak. Bagaimanakah caranya anda melakukan hal itu? Dengan cara mengisi kata-kata anda itu dengan iman dan dengan cinta kasih.

Pengakuan:

Kata-kata saya mempunyai pengaruh yang besar dalam hidup saya. Saya mengisi kata-kata saya dengan kuasa yang tidak dapat ditolak. Saya mengisi kata-kata saya dengan iman dan cinta kasih. Kata-kata mendatangkan berkat bagiku. Kata-kata saya mendatangkan kesembuhan. Kata-kata saya menggiring sahabatku kepada kemenangan. Kata-kata saya memenuhi suasana dalam rumah tangga dengan iman dan cinta kasih.

Selasa, 03 Maret 2009

Sumber Kehidupan

By Kenneth E. Hagin

"Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik membunyikan kelaliman."

Amsal 10:11


Begitu setiap anak kami lahir, mula-mula anak laki-laki, kemudian anak perempuan, saya pun menggendong anak itu ke dalam tanganku dan berkata, "Tuhan, terima kasih atas pemberian-Mu ini. Oleh karena saya mengetahui isi Alkitab, maka saya menyadari bahwa adalah tanggung jawab saya untuk mendidik anak ini di dalam jalan-jalan yang sepatutnya dan agar pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari jalan yang benar. Saya menyadari bahwa firman Tuhan menyatakan bahwa kami harus mendidik dan menasehati anak-anak kami menurut jalan-jalan Tuhan. Dan saya akan mengerjakan hal ini. Saya tahu bahwa cara mendidik anak-anak ada dua macam cara, yakni dengan kata-kata dan dengan memberikan contoh. Oleh sebab itu saya akan bertindak menjadi contoh di hadapan anak-anakku. Saya akan memberikan teladan baik. Lagi pula saya mengetahui, bahwa kita dapat memperoleh apa yang kita katakan. Oleh sebab itu saya berkata terhadap anak ini, agar supaya ia tumbuh sehat dan kuat jasmaninya, tanpa menderita sakit atau mengidap sesuatu penyakit . . . bahwa ia akan memiliki kesiagaan mental . . . atau memiliki benteng rohani yang kuat."

Anak-anak kami telah tumbuh tanpa menderita sakit. Saya tidak pernah mengucapkan doa agar mereka diselamatkan. Saya tidak pernah berdoa agar supaya mereka dipenuhi Roh Kudus. Namun mereka diselamatkan dan dipenuhi Roh Kudus pada usia muda.

Anak-anak adalah hasil kata-kata.


Pengakuan:

Sesuai dengan buyi Alkitab Perjanjian Baru, di dalam Kristus saya telah dibenarkan. Oleh sebab itu kata-kata yang keluar dari mulutku merupakan sumber kehidupan. Saya bicara tentang kehidupan mengenai diri orang lain maupun diri saya sendiri.

Senin, 02 Maret 2009

Kuasa Kehidupan

By Kenneth E. Hagin

"Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."

Amsal 18:21


"Tidak, saya tidak mau berdoa untuk anak laki-laki ini," tuturku kepada seorang wanita janda yang tecengang memohon anaknya laki-laki yang berusia 15 tahun supaya didoakan. "Tidak akan ada gunanya. Selama anda tetap menyatakan kepadanya bahwa ia tidak akan mencapai kemajuan dalam hidupnya, maka kita akan membatalkan doa itu."

"Apakah Tuhan yang memberi wahyu demikian kepada anda?"

"Tidak," jawabku. "Saya hanya mengetahui kondisi dalam kehidupan kita atau anak-anak kita sendiri dalam kehidupan, bahwa kondisi kita itu diciptakan oleh kata-kata."

"Lalu apakah yang harus kami perbuat?" Ia bertanya.

"Ada sesuatu yang sebenarnya harus anda perbuat tatkala anak itu masih kecil. Sekarang ia sudah 15 tahun umurnya. Pertama, janganlah menekan-nekan dia tentang soal keselamatan. Kedua, katakanlah, "Tuhan, saya tidak tahu di mana ia berada, namun dimanapun ia, saya akan membungkus dia dengan iman dan kasih." Selama ini anda telah meliputi dia dengan rasa bimbang, takut dan kutuk. Katakanlah, "Tuhan, saya akan menyatakan apa yang saya yakini. Saya tidak menghendaki kehidupan anak ini akan berakhir di penjara. Saya tidak akan mengatakan kepadanya bahwa ia tidak akan berhasil. Saya yakin ia akan sukses."

Saya kembali ke kota itu 15 bulan kemudian. Secara singkatnya wanita itu menjelaskan kepadaku, "Walaupun sukar, tetap saya telah mengerjakan apa yang anda anjurkan. Dan kalau dulu ia menjadi hamba setan, kini ia sepenuhnya menjadi anak Tuhan."

Pengakuan:

Kehidupan itu terletak dalam kuasa kata-kata dan saya menyebarkan hidup dengan lidahku. Saya menggunakan kata-kata kehidupan.

Minggu, 01 Maret 2009

Karena Ucapanmu

By Kenneth E. Hagin

"Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Matius 12:37


Yesus sendirilah yang mengatakan hal ini.

Memang ucapan kata-kata kita itu jauh lebih penting daripada yang kebanyakan kita bayangkan sebenarnya.

Apakah anda masih ingat tentang Ayub? Dan tiga orang sahabatnyanya yang datang berkunujung katanya untuk menghibur dia? Ayub berseru kepada mereka itu, sebab mereka bukan datang sebagai penghibur melainkan justru datang untuk menyiksa dirinya. Ayub berseru: "Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku, dan meremukan aku dengan perkataan?" (Ayub 19:2).

Kata-kata dapat membangun diri kita, tetapi juga dapat meremukan hati kita.

Kata-kata dapat menyembuhkan diri kita, tetapi dapat juga mendatangkan sakit bagi diri kita.

Menurut Alkitab, kata-kata dapat menghancurkan hidup kita, tetapi kata-kata dapat juga membuat kita penuh gairah hidup, berbahagia, dan sehat gembira.

Kata-kata yang kita ucapkan kemarin dapat menimbulkan hidup kita pada hari ini.

Hal itu sesuai dengan apa yang diucapkan oleh Yesus dalam Markus 11:23 : "... apa yang dikatakannya itu akan terjadi maka hal itu akan terjadi baginya."

Hal-hal yang kita ucapkan adalah kata-kata. Pada hakekatnya kita dapat bacakan ayat bagian yang terkahirnya itu begini, "...maka ia akan memperoleh kata-kata yang diucapkannya itu."



Pengakuan:

Oleh perkataanku saya akan dibenarkan. Saya yakin akan memperoleh apa yang saya katakan. Oleh sebab itu saya hanya mengucapkan kata-kata tentang hidup, kebahagiaan dan kesehatan. Saya akan mengucapkan kata-kata yang bersifat membangun dan bukan merusak.

Introduce

Hidup tanpa iman adalah kosong.


Saya menyadur isi blog ini dari sebuah buku yang berjudul Santapan Iman. Buku ini di tulis oleh Rev. Kenneth E. Hagin. Tanpa sengaja saya menemukan buku yang cukup tua ini diantara buku-buku bekas yang saya dapatkan dari keluarga gembala sidang sebuah gereja. Tatkala saya baca ternyata buku ini sungguh menguatkan iman dan membuka begitu banyak pengetahuan dan rahasia firman Tuhan. Ini sebuah berkat buat saya. Dan sekarang saya juga akan membagikan berkat ini buat semua dengan jalan menulis buku renungan ini satu persatu sama seperti isi dari buku ini sendiri.

Buku ini berisi tentang pengalaman rohani dari seorang yang luar biasa yaitu Rev. Kenneth E. Hagin. Saya akan ulas sedikit tentang profil Rev. Kenneth E. Hagin.


Kenneth E. Hagin


Kenneth E. Hagin dilahirkan dengan keadaan tubuh yang menderita berbagai penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Kenneth E. Hagin tidak pernah menduga bahwa ia bisa mencapai hari ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Para dokter yang tersohor keahliannya sekalipun sudah menyatakan bahwa sejauh menyangkut ilmu pengetahuan kedokteran, tidaklah lagi terdapat harapan sama sekali bagi Kenneth E. Hagin untuk bisa hidup lebih lama lagi sebagai seorang laki-laki dewasa.

Setelah berbulan-bulan lamanya Kenneth E. Hagin membaca-baca dan menyelidiki Firman Tuhan, ia menemukan kebenaran bahwa kesembuhan itu adalah milik dan hak semua orang. Kesembuhan itu termasuk salah satu janji ALlah, dan ia pun menerima mukjizat Tuhan.

Sejak Kenneth E. Hagin memulai pelayanannya di bidang pekerjaan Tuhan dalam tahun 1934, ia telah menjadi tokoh yang terkenal di seluruh dunia sebagai seorang tokoh terkemuka dalam membawakan Injil Tuhan ke mana-mana. Ia merupakan pendiri dari Rhema Bible Church, yang merangkum Kenneth Hagin Ministries, Rhema Bible Training Centre, dan Rhema Bible Correspondence School. Ia memberitakan Injil dengan perantaraan siaran radio dan televisi, melakukan perjalanan keliling sebagai seorang Penginjil yang terkenal dalam berbagai-bagai kampanye, konferensi-konferensi, dan seminar-seminar.

Sebenarnya buku ini dibuat per hari dan dimulai dari tanggal 1 Januari, hehe.. berhubung saya membuat blog ini 1 Maret maka saya memulai dari tanggal 1 Maret.

Semoga renungan ini menjadi berkat bagi anda semua.

Tuhan Yesus Memberkati.