Apabila kesulitan datang, maka kebanyakan orang selalu mempersalahkan Tuhan. "Mengapa Tuhan membiarkan hal ini terjadi pada diriku?".
Setelah Ayub mengalami kesukaran dalam hidupnya, maka ia pun mengeluh, "Karena yang kutakutkan, itulah yang meinpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku." (Ayub 3:25). Dengan tingkah lakunya ini Ayub telah membuka pintu untuk membiarkan setan masuk.
Kita mendatangkan kesukaran dalam hidup kita karena ulah kita seniri. Banyak orang-orang Kristen tidak dapat mengendalikan mulut dan lidah mereka. Mereka senantiasa terjebak dalam mengucapkan kata-kata yang salah. Yang paling sering mereka ucapkan ialah tentang bagaimana mereka berperang melawan setan. Kata-kata yang mengumandangkan kegagalan adalah kata-kata yang salah. Kata-kata yang menggambarkan bagaimana setan menghalang-halangimu, bagaimana setan merintangimu untuk memperoleh sukses. Bagaimana iblis telah menyebabkan anda sakit, bagaimana iblis tetap menahan anda dalam keterikatan penyakit, adalah kata-kata yang salah. Kata-kata yang demikian itu memberikan wewenang bagi setan atas diri anda dan mendatangkan kemelut dalam hidupmu.
Akan tetapi apabila kita memiliki kata-kata dari Tuhan di dalam hati kita dan mengucapkan langsung dari mulut kita dalam menghadapi keadaan yang bertentangan, terhadap keadaan yang cenderung mendatangkan bencana bagi kita, maka segala keadaan yang buruk akan lenyap dari jalan hidup kita.
Pengakuan:
Saya akan menjaga mulutku waktu mengucapkan kata-kata. saya akan mengendalikan lidahku. Oleh karenanya saya menjaga jiwaku dari kesukaran. Saya percaya akan kata-kata Tuhan di dalam hatiku. Saya jadikan kata-kata Tuhan itu sebagai penentu tujuan, baik bagi mulutku maupun lidahku. Oleh sebab itu saya hanya mengucapkan kata-kata yang sesuai dengan Firman Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar